YouTube mulai melakukan uji coba penonaktifan video kepada para pengguna yang masih menggunakan fitur Ad Blocker. YouTube saat ini tengah melakukan "eksperimen kecil" secara global kepada seluruh pemirsa dengan Ad Blocker. Nantinya, para pengguna yang mengaktifkan fitur Ad Blocker akan menerima notifikasi izin iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium.

Notifikasi ini akan muncul setelah beberapa orang mulai memperhatikan prompt peringatan baru, bahwa pemutaran video dapat dihentikan. Hal ini berlaku jika YouTube mendeteksi penggunaan alat pemblokiran iklan berulang kali. Dikutip dari Android Authority , seorang Redditor Reddit_n_Me memperlihatkan peringatan dari YouTube tentang para pengguna yang mengaktifkan Ad Block.

Dari peringatan tersebut, dituliskan bahwa pengguna yang telah menonton video sebanyak tiga kali dengan menggunakan Ad Block, akan dihentikan penayangan videonya. Selamat! Pinkan Mambo Resmi Menikah dengan Arya Khan, Akad Digelar Sederhana, Mahar Rp100 Ribu Halaman all VIDEO Ratusan Anjing Diangkut Truk di Tol Cikopo Diduga Akan Dibawa ke Rumah Jagal, Mulutnya Diikat

Agar Olahraga Lebih Nyaman, ARI Aksi Bersih Lingkungan di Area Perumahan Sungai Keledang Mas Dulu Diboikot TV, Marshel Widianto Kini Lebih Irit, Bawa Makan Cesen di Angkringan Terjawab Hubungan Asli Teuku Ryan dan Celia Thomas, Ria Ricis Fokus Peran Ibu: Tidak Boleh Sakit Halaman 3

Rumah Makan Padang di Indramayu Ludes Dilalap si Jago Merah, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah YouTube Uji Coba Penonaktifan Video untuk Pengguna yang Gunakan Ad Blocker Aliansi Rapuh AS di Laut Merah, Anggota NATO Ogah ogahan Diajak Perang Lawan Houthi Yaman Halaman 3

"Sepertinya Anda mungkin menggunakan pemblokir iklan. Pemutaran video akan diblokir kecuali YouTube diizinkan atau pemblokir iklan dinonaktifkan," tulis peringatan tersebut. Nantinya, para pengguna akan diberikan dua pilihan, meminta mereka untuk mengizinkan iklan di pemblokir iklan mereka atau membiarkan mereka membeli YouTube Premium. Juru bicara Google, Oluwa Falodun kepada The Verge mengatakan, pendeteksian pemblokir iklan bukanlah hal baru.

Tak hanya YouTube, kata Falodun, penerbit lain secara teratur juga meminta pengguna untuk menonaktifkan pemblokir iklan. "Kami sangat serius dalam menonaktifkan pemutaran, dan hanya akan menonaktifkan pemutaran jika pemirsa mengabaikan permintaan berulang kali untuk mengizinkan iklan di YouTube," kata Falodun. "Jika pemirsa merasa telah salah ditandai karena menggunakan pemblokir iklan, mereka dapat membagikan umpan balik ini dengan mengeklik tautan di prompt," lanjutnya.

Langkah langkah ini menunjukkan bahwa YouTube memperkuat pendiriannya terhadap pemblokir iklan. Pihak YouTube menyebut bahwa semua tempat iklan tersebut sangat penting bagi pembuat konten untuk mendapatkan kompensasi atas konten mereka. "Model yang didukung iklan YouTube mendukung ekosistem pencipta yang beragam, dan memberi miliaran orang secara global akses ke konten secara gratis dengan iklan," tulis pernyataan YouTube.

YouTube semakin menguji kesabaran penggunanya dengan bereksperimen dengan beban iklan yang lebih berat dalam beberapa tahun terakhir. September 2022 lalu, perusahaan menayangkan hingga 10 klip yang tidak dapat dilewati dalam satu jeda iklan dalam eksperimen lainnya. Sementara pada bulan Mei 2023, YouTube mengumumkan bahwa iklan berdurasi 30 detik akan hadir di platform TV.

Maka dari itu, pihak YouTube telah meluncurkan fitur YouTube Premium mereka. Di November lalu, perusahaan mengumumkan telah melampaui 80 juta pelanggan gabungan di YouTube Premium dan YouTube Music. "Kami ingin memberi tahu pemirsa bahwa pemblokir iklan melanggar Ketentuan Layanan YouTube, dan mempermudah mereka untuk mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium untuk pengalaman bebas iklan," ujar pihak YouTube.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *