Harga komoditas bahan pokok di pasar tradisional mengalami peningkatan. Terutama jenis komoditas gula, telur ayam, hingga beras. Salah seorang pedagang sembako, Dwi, mengungkapkan bahwa harga beras memang mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan lalu. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, harga beras cenderung stagnan.
Sementara untuk telur ayam, harganya tercatat sebesar Rp28.000 per kilogram. Yang disebutnya terbilang masih cukup tinggi. Agar Gula Darah Tak Melonjak, Campurkan Bahan Ini saat Masak Nasi, Saran dr Zaidul Akbar Buntut Pernyataan Politik Dinasti di DIY, Ade Armando Siap Keluar dari PSI
Ini Tampang Yola, Suka Belanja Barang Branded Usai Resign Kerja, Ortu : Ngamuk Bila Tak Dituruti Pihak Gideon Tengker Bakal Laporkan Nagita Slavina & Caca Tengker ke Bareskrim, Singgung Surat Sakti Halaman 3 Kaesang Suruh Ade Armando dan Kader Lain Keluar dari PSI Jika Tidak Taat Konstitusi Suryamalang.com
PSSI: Seluruh Peserta Kompak Sebut Indonesia Salah Satu Tuan Rumah Terbaik di Piala Dunia U 17 Bolasport.com Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Dia Berhenti di Indonesia dan Enggak Mau Keluar Lagi Namun, lanjut Dwi, gula pasir atau gula konsumsi merupakan komoditas yang paling mengalami peningkatan yang paling signifikan.
Menurutnya, harga gula pasir kemasan non premium dibanderol Rp18.000 per kilogram. Sementara, untuk harga gula kemasan sederhana senilai Rp19.000 per kilogram. Dalam beberapa hari terakhir, harga gula naik dapat mencapai Rp1.000 per kilogram per hari. Padahal, minggu lalu, harga gula pasir kemasan premium Rp16.000 per kilogram. "Gula naik, udah 2 hari ini juga naiknya lumayan. Naik Rp1.000 kadang kadang per hari," ucap Dwi.
Dirinya pun tak mengetahui alasan pasti terkait adanya kenaikkan harga gula. Namun, masyarakat kini tetap membeli gula meskipun harganya terbilang cukup tinggi. Dwi melanjutkan, untuk pembelian gula di pasar tradisional tak dibatasi, seperti hal nya di retail modern.
"Untuk gula enggak dibatasi belinya. Beda kalo di super market kan dibatasin ya 2 bungkus maksimal," ujarnya. Sementara untuk minyak goreng, baik kemasan sederhana maupun curah, disebut relatif terkendali. Alias tak mengalami peningkatan harga. Harga Sembako Naik, Daya Beli Masyarakat Tak Terpengaruh
Dwi melanjutkan, apabila satu toko menaikkan harga komoditas, biasanya toko ataupun retail lainnya ikut menyesuaikan. Meski sejumlah komoditas bahan pokok berada di level yang cukup tinggi, Dwi mengungkapkan bahwa masyarakat masih cukup banyak yang membelinya. Hal ini dikarenakan komoditas tersebut merupakan kebutuhan primer yang setiap harinya digunakan atau dikonsumsi.
"Kalau di pasar sini mah kalau ada yang naikin harga ya semua ikutan naik," papar Dwi. "Pelanggan enggak ada yang ngeluh. Biarpun harga naik ya tetep pada beli. Namanya juga kebutuhan harian," pungkasnya.
