Makanan yang mengandung gula itu manis, sehingga tidak heran banyak anak anak yang sangat menyukainya. Namun orang tua perlu waspada, karena konsumsi gula yang berlebihan bisa berbahaya. Dokter ahli gizi masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum ungkap jika konsumsi punya peran membuat nutrisi anak menjadi 'kacau balau'.
"Jadi membuat (nutrisi) anak anak amburadul itu adalah karena masalah kelebihan gula, garam dan lemak," ungkapnya pada acara Vodcast : Waktu Indonesia Berencana (WIB) pada kanal YouTube BKKBN Official, Jumat (19/5/2023). Apa lagi orang tidak tahu kapan peu berhenti konsumsi gula. Setidaknya ada lima K, dampak dari konsumsi gula berlebihan.
Sinyal Perpisahan Jose Mourinho dari As Roma, Efek Sikap Eks Chelsea Bikin Bingung Fans di Serie A Halaman 3 Hati hati, Ternyata Kadar Gula Darah Bisa Diatasi dengan Daun Kumis Kucing, Begini Caranya Hati hati! Jenis Makanan Ini Sebabkan Kulit Berminyak dan Memicu Jerawat
Nasib Pilu Chef Renatta Usai MasterChef Indonesia 11, Kini Masakannya Ramai Dicemooh Mirip Sesajen Halaman 3 Hati Hati Jika Terjadi Sakit Pada Perut Jangan Disepelekan, Coba Redakan dengan Konsumsi Temulawak Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Dia Berhenti di Indonesia dan Enggak Mau Keluar Lagi
Pertama adalah, 'ketagihan'. Kedua kegemukan. K ketiga adalah kelebihan gula darah dengan risiko diabetes. "Nah K yang keempat kolestrol jahat meningkat. Jadi ini adalah penyakit metabolisme. Metabolis sindrom dimulai dari kelebihan gula garam dan lemak," kata dr Tan lagi. Sedangkan risiko 'k' kelima adalah kanker.
Lantas apa yang bisa dilakukan oleh orang tua? Kementerian Kesehatan sendiri telah membuat patokan dalam mengonsumsi gula. Di dalam aturan yang dibuat Kemenkes, konsumsi gula seharusnya tidak lebih dari empat sendok teh.
"Tidak lebih dari. Jadi kalau bisa kurang atau tidak sama sekali malah lebih baik. tegasnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
